Jumat, 12 Desember 2014

Cerber bag 2 ( Sang motivator)



Hari minggu adalah hari libur yang ku gunakan untuk menyalurkan hoobyku , salah satunya adalah pergi ke toko buku dekat pasar klewer solo. Hitung-hitung refreshing karena penat fisik ,pikiran, dan emm hati terutama. Sebenarnya aku janjian dengan temanku thalita untuk pergi bersama ke toko buku, tapi dia sedang menjemput kakanya pulang dari jogja dan dia memintaku untuk berangkat terlebih dulu . Mungkin setelah dia menjemput kakaknya dia langsung menemuiku ke toko buku. Aku langsung berangkat ke toko buku  yang di dekat pasar klewer. Satelah masuk ke toko buku aku langsung menuju rak  buku yang bertema komunikasi dan pengembangan diri. Aku ingin menulis lagi, mungkin harus membeli buku yang mampu membangkitkan semangat menulisku lagi. Rak pertama tentang public speaking , nha rak ke dua tentang dunia tulis menulis. Aku kemudian mulai memilah-milih buku mana yang akan aku beli. Meski rasanya semua buku di rak ini ingin aku beli. Karena memang semuanya bagus dan aku suka.
Bruuukkk , Bruuukkk, Bruuukkkk, Bruukkk,Bruukkk,
Aku mendengar beberapa buku terjatuh kemudian aku menoleh ke kanan. Ternyata buku tersebut terjatuh karena ada orang yang tidak sengaja menjatuhkannya. Ck, bahkan orangnya pun malah langsung pergi dan tidak membereskan buku yang telah dijatuhkannya. Akupun segera mengambil buku yang telah terjatuh di lantai. Dan ternyata ada sesorang yang sepertinya seorang lelaki  ikut membantuku untuk membereskan buku. Ketika aku mulai berdiri dan tidak sengaja pandanganku bertemu tapat di manik matanya.Asstagfirullah,  ucapku dalam hati.
“ tadi buku ini di rak bagian mana ya mbak ?” tanya lelaki itu
“em, sepertinya yang ini” ucapku sambil menunjuk rak no 2 yang terdapat judul buku yang sama dengan buku yang terjatuh tadi.
Aku langsung meletakan buku yang ada di tangan kiriku ke rak tersebut. Kemudian dia meletakkan buku tersebut ke rak itu.
Aku langsung melanjutkan pencarian bukuku dan lelaki itu juga melanjutkan pencarian buku di rak buku bagian public speaking.
“niya....” ucap thalita dengan nada manja yang tiba-tiba sudah di sampingku.
“please, lagi ndak kepengen dengerin nada manjamu itu” jawabku sambil mengambil buku yang benar-benar membuatku tertarik.
“ok, ok fine. Heh, kamu katanya mau cerita” ucapnya sambil mengambil buku dari genggamanku.
“iya, ayo cerita di taman sambil makan ice cream” ucapku dan kemudian menggandeng thalita menuju kasir.
Di taman,
“whats wrong with you niya?” tanya thalita.
“kak farid 2 bulan lagi akan menikah” ucapku pelan..
“ha.....?” ucapnya sampai es krim dari genggaman thalita hampir terjatuh.
“lebay lebay...” ucapku sambil membuka bungkus es krim.
“are you okay? Are you fine?” tanyanya.
“im fine, so look at me. Like no something wrong, right?” tanyaku sambil memakan es cream.
“ setegar itu kah? Apa kau benar-benar mengikhlaskan kak farid menikah dengan wanita lain?” tanya thalitha.
“ya tidak setegar itu, setelah dia menyampaikan berita itu aku langsung menangis. Kau tau sejak aku kuliah,  aku sangat mengharapkan kak farid yang akan menjadi suamiku nanti. Tapi kenyataanya, Allah menakdirkan jalan cerita yang berbeda. Apa yang bisa aku lakukan ta, aku harus rela kan? Aku harus ikhlas kan? “ ucapku dengan suara yang sedikit tertahan.
“sabar niya, mungkin kak farid memang bukan jodohmu. Akh, bisa jadi jodohmu lebih baik dari kak farid” ucap thalita sambil menpuk pundakku.
“tapi kak farid itu , bagiku dia adalah ikhwan yang mendekati kata sempurna ta” ucapku.
“hushh, ya belum tentu lho ni. Masih banyak ikhwan-ikhwan yang mungkin kualifikasinya diatasnya kak faridmu itu” ungkap thalita sambil menikmati ice creamnya.
“em, baiklah aku akan move on. Hehehe” ungkapku sambil menikmati ice cream.
“oh ya ta, minggu depan kamu pulang ke bantul ndak? “ tanya lita.
“ndak ta, ibu dan bapakku mau jenguk nenek. Ada apa memangnya?” tanyaku.
“aku mau ngajakin kamu ikut seminar motivasi ni, eh pembicaranya masih muda loh. Kata temen temenku dia itu ikhwan juga “ ucap thalita sambil tersenyum.

Cerber bag 1 (Perpisahan pun dimulai)



 “mbak, ayo cepetan,nanti kita kehujanan” ucap nafisha adikku yang sedang aku bonceng.
“ iya sabar sha, padat merayap begini mana bisa ngebut” ucapku sambil tetap fokus mengendarai motor matic merahku.
Beberapa saat kemudian hujan mulai turun.
“tuh kan mbak, ish kenapa malah hujan sih. Kan lagi di jalan mana kita enggak bawa mantel ” rajuk nafisha
“hush, kalau hujuan itu harusnya doa , bukannya mengeluh begitu” tegurku pada nafisha.
“iya , Allahuma sayiban nafi’an. mbak, jangan marah-marah cepet tua loh ntar”  ucap adikku.
“nha gitu, mbak ndak marah adikku sayang. Mbak Cuma ngingetin aja” ucapku sambil tersenyum.
Allahuma sayiban nafi’an, ya Allah semoga hujan yang KAU turunkan menjadi berkah dan semoga kami selamat sampai tujuan.
Sepuluh menit kemudian aku Ainiya Faida Azmi dan adikku nafisha sudah sampai di rumah. Kami tinggal bersama nenek di solo. Sementara orangtua kami tinggal di bantul jogjakarta. Aku sengaja memilih tinggal bersama nenek karena selain menemani nenek yang tinggal sendirian, aku juga bekerja di perusahaan percetakan dan penerbitan sebagai wakil kepala staf HRD. Adikku Nafisha Fahrana juga ikut bersamaku karena dia ingin melanjutkan sekolah di salah satu SMP favoritnya di Solo. Alhasil aku dan adikku hanya bisa pulang ke rumah orang tua sekitar seminggu sekali atau dua minggu sekali.
“Assalamualaykum nek” ucapku dan nafisha.
“wa’alaykumsalam, kok bisa basah kuyup begitu to? “ tanya nenek dengan nada khawatir.
“iya, tadi nekat nek” ucapku sambil mencium tangan nenek yang kemudian di susul oleh adikku nafisha.
“yasudah, kalian buruan mandi nanti masuk angin, nenek buatkan wedang jahe. Oh ya niya Hpmu tadi ketinggalan ya? Tadi bunyi terus tuh ” ucap nenek dan langsung berjalan ke dapur untuk membuatkan kami wedang jahe.
“iya nek, lupa bawa” ucapku sambil berjalan menuju kamar.
Ba’da isya aku baru sempat memegang handphone dan ada 3 panggilan tak terjawab dari kak farid. Aku langsung mengirim pesan ke kak farid.
“Assalamualaykum, afwan ada apa ya kak ? tadi Hpnya ketinggalan “ balasku.
Kemudian Handphoneku berdering dan langsung aku angkat telfon darinya.
“Assalamu’alaykum” ucapku
“Wa’alaykumsalam , ida. Gimana kabarnya ?” tanya kak farid dari ujung telfon.
“alhamdulilah sehat, kakak gimana, sehat kan? Tanyaku balik.
“alhamdulilah sehat , ida.. langsung saja ya. Ada yang mau kakak sampaikan” ucapnya.
“iya, apa kak?” tanyaku penasaran.
“afwan jidan sebelumnya ya da, maaf kalau yang kakak sampaikan mungkin tidak mengenakkan hatimu. Kakak tau, kakak mungkin salah karena kakak pernah memberikan harapan padamu untuk menjadi teman setia kakak kelak. Tapi Allah maha pembolak balik hati hambanya. Jadi begini da, waktu itu kakak ikut pelatihan sebelum mengikuti seleksi perekrutan calon dosen. Disitu kakak berkenalan dengan seorang akhwat yang ditemani oleh kakak perempuannya. Pertama melihatnya wajahnya terlihat teduh. Disitu kakak dan teman kakak kemudian dia dan kakak perempuannya berbincang-bincang mengenai perekrutan dosen hingga perbincangan bisnis. Dari situ kakak tau nama akhwat itu, dia bernama hasna nabila.  Kemudian kami berempat saing bertukar nomor handphone. Selang beberapa waktu kakak dan dia saling berkomunikasi, tiba-tiba timbulah benih-benih cinta karena komunikasi itu. Kakak bingung da, karena hampir setiap hari kakak teringat dengannya. Kemudian kakak konsultasi ke murrobi kakak dan beliau menyarankan kakak untuk langsung menghitbah nabila. Karena kakak sudah tidak mampu membendung perasaan kakak yang semakin membuncah. Kakak langsung sholat istiqarah meminta petunjuk dari Allah. Kakak meminta petunjuk , apakah kakak akan memilih untuk menghitbahmu atau menghitbah nabila” cerita kak farid panjang lebar.
Aku menghela nafas sebentar. Ya Allah, siapakah yang dia pilih? Kenapa aku sangat takut jika aku bukanlah wanita yang dia pilih.
“ kemudian, pilihan itu jatuh ke siapa kak?” tanyaku dengan nada sedikit gugup.
“kakak... , kakak memilih untuk menghitbah..” ucapannya terputus.
“siapa kak?” tanyaku
“nabila” jawabnya pelan.
Dadaku langsung sesak, mataku mulai panas. Aku tidak ingin menangis. Tapi kenapa air mata ini sulit untuk dibendung.
“oo, insyaAllah pilihan terbaik” ucapku dengan suara menahan tangis.
“afwan ya da, maafkan diriku yang tidak konsisten ini. Maafkan aku yang pernah memberimu harapan seperti itu. Kakak sudah menghitbahnya, insyaAllah akad dilaksanakan 2 bulan lagi” ucapnya lagi.
“ barakallah ya kak, semoga diperlancar prosesnya” ucapku yang memaksakan diri untuk tetap terlihat tegar.
“iya, sekali lagi afwan ya da. Semoga kelak kamu mendapatkan calon imam yang baik,taat, serta mampu  menjagamu dengan baik” ucapnya.
“aamiin kak” ucapku sambil menghela nafas.
“sudah dulu ya da, assalamu’alaykum”
“wa’alaykumsalam” ucapku, tanganku langsung lemas sehingga handphone yang kugenggam terjatuh ke lantai. Aku menangis, meski aku berusaha sekuat tenaga untuk tetap tegar, tapi aku tidak bisa. Aku menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku. Ya Allah , tegarkan dan ikhlaskanlah hatiku untuk menerima semua keputusanmu. Aku tau ini pasti yang terbaik untukku dan kak farid. Aku segera mengambil wudhu dan tilawah Al-Qur’an agar hatiku menjadi tenang.

Selasa, 09 Desember 2014

Karena DIA mencintaimu



Aku termanggu dalam sepi

Untaian kalimat yang biasa ku tulis menjadi begitu abstrak

Barisan ingatan mulai hadir satu persatu

Mengingatkan aku akan manis dan pahitnya kenangan saat itu



Saat kata-kata manis itu terucap darinya

Saat kesan-kesan baik terlihat

Saat hati menjadi semakin merindu padanya

Sejatinya peperangan hati dimulai sejak saat itu



Ketika janji berbalas hianat

Ketika kesan baik dikecewakan

Ketika rindu tak terbalas

Sejatinya DIA sedang menegur hati yang kotor itu




Hati ini sejatinya milikNYA

DIA yang menguasainya

DIA yang menentukan arah tujuan hati

Wajar jika DIA ingin membersihkan hati yang kotor itu



Bukan DIA tak sayang dan cinta

Namun DIA menginginkan agar hati ini hanya menuju padanya

DIA tidak ingin syahwat ini mendahului kehendakNYA

Karena DIA telah mempersiapkan seseorang yang spesial

Berbaik sangkalah pada Allah SWT, sholihah

Minggu, 07 Desember 2014

MEMBANGUN KONSEP KAMPUS MADANI




Membangun konsep kampus madani merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan pada sebuah perguruan tinggi. Dimana seluruh mahasiswa dan civitas akademik telah mampu menerima Islam dengan keadaan yang baik serta Islam telah mampu menjadi sistem sosial dari kehidupan kampus. Dalam upaya melaksanaanya pun bukan hanya butuh waktu sehari atau dua hari, tetapi butuh waktu yang bertahap dengan kosep yang sudah matang. Diperlukan sinergisitas yang baik  seluruh civitas akademis kampus agar kampus madani terlaksana dengan baik.

Banyak hal-hal yang perlu kita perhatikan sebagai mahasiswa dan khususnya sebagai aktivis dakwah kampus yang berada dibawah naungan Lembaga Dakwah Kampus, dimana peran kita sangat dibutuhkan untuk memelopori pelaksanaan pembangunan kampus yang madani. Karena Lembaga Dakwah Kampus merupakan unjung tombak terbentuknya kampus yang madani. Dimana kampus madani tercermin dari teladan para da’i atau aktivis dakwah kampusnya dalam menjalankan kehidupan di kampus. Ia menjadi teladan dan panutan secara sikap, ia menjadi inspirator atas pemikirannya, dan ia berusaha memanfaatkan segala kondisi dan situasi untuk menyebarkan nilai islam.
Hal utama yang perlu dilaksanakan terlebih dahulu para aktivis dakwah kampus adalah perbaiki iman masing-masing individu. Karena perbaikan iman dapat memberikan rangsangan semangat yang luar biasa dalam pergerakan yang lebih baik.
kemudian perbaiki akhlak yang tidak islami karena kebaikan akhlak seorang aktivis dakwah kampus dianggap sebagai suatu contoh baik oleh masyarakat kampus lainnya. Selanjutnya adalah perbaiki pola pikir, pola pikir yang pendek dan sempit menjadikan individu sulit untuk memahami lingkungan sekitar secara universal serta mendekatkan dirinya pada perilaku yang pesimis dan esklusif.
Setelah melakukan perubahan dalam ranah individu kemudian kembangkan kedalam ranah kelompok atau lembaga. Lembaga yang baik adalah lembaga yang memiliki kejelasan tujuan , para anggota yang mampu berperan aktif, serta struktur yang baik. Sebagai Lembaga Dakwah Kampus diharuskan menjadikan kampus yang dihuninya menjadi kampus yang madani.  Karena memang itulah tujuan serta target yang harus dicapai oleh lembaga. Sebelum melangkah kedalam proses membentuk kampus yang madani maka Lembaga perlu memperkuat internal lembaga terlebih dahulu. Memperkuat internal dapat dengan cara  memperkuat tali persatuan antara anggota didalamnya dalam kata lain adalah para aktivis dakwah yang dinaungi oleh Lembaga Dakwah Kampus. Kita tidak akan mampu memulaikan diri untuk memelopori pergerakan kampus madani apabila internal dalam lembaga masih sangat lemah. Sehingga aktivis dakwah kampus saling bekerja sama untuk  memperkuat tali persatuan dan sering mengadakan pelatihan terkait sisematisasi dakwah di kampus. Sehingga mampu menjadi suatu barisan yang teratur dan berdiri kokoh layaknya suatu bangunan. 

Selain itu lembaga juga dituntut untuk berperan aktif di berbagai sektor. Bukan hanya sektor dakwi, tapi juga dituntut untuk berperan aktif dalam ranah ilmy dan siyasi. Dalam hal ilmy, bila seorang aktivis dakwah kampus yang baik akhlaknya dan didukung juga oleh prestasi yang gemilang. Maka disinilah adktivis dakwah kampus dapat dijadikan juru bicara yang efektif dalam syiar Islam.Ketika lembaga telah mampu untuk masuk kedalam ranah dakwi, ilmy, dan siyasi maka sangatlah mudah untuk memelopori terbentuknya konsep kampus yang madani. Tentu ini sangat dibutuhkan kerja keras serta komitmen yang kuat dari aktivis dakwah kampus.

Selasa, 02 Desember 2014

TIPS MENGATASI TUGAS YANG MENUMPUK



Add caption
Berikut ini saya beri tips-tips mengatasi tugas yang menumpuk untuk semua teman-teman yang sedang mengalami kesulitan manajemen waktu dalam mengerjakannya.

1.       List tugas
Langkah awal adalah list tugas kita telebih dahulu serta tulis kapan deadline pengumpulannya.
2.       Kerjakan dahulu tugas yang deadlinenya cepat
Memilih mengerjakan tugas yang dikumpul terlebih dahulu dapat mengefesiensi waktu karena kita akan terfokus pada tugas itu terlebih dahulu.
3.       Gunakan waktumu untuk fokus pada tugas
Banyak hal yang terkadang menghalangi kita untuk mengerjakan tugas karena kita tidak pernah fokus pada tugas kita tetapi malah sibuk mengeluh sana-sini dan mengerjakan hal-hal lain yang tidak diperlukan.
4.       Sediakan waktu luang untuk refreshing
Kita perlu menyedikan sedikit waktu ditengah-tengah kesibukan mengerjakan tugas untuk refreshing sejenak. Refresing dapat dilakukan dengan mendengarkan musik atau melakukan kegiatan sesuai hobby kita. Tapi ingat, kita tidak boleh terlalu lama saat refreshing.
5.       Berhentilah ketika dirimu tidak merasa fokus
Ketika kita mengerjakan sesuatu tapi tiba-tiba kehilangan fokus. Maka berhentilah, kemudaian kerjakan kembali ketika fokusmu mulai berangsur-angsur kembali.
6.       Banyak melaksanakan ibadah dan doa
Memperbanyak melaksanakan ibadah dan doa tidaklah menyita banyak waktu kita. Karena kitika kita dekat dengan Allah SWT, maka Allah akan mempermudah kita dalam mengerjakan tugas yang menumpuk tersebut. Bukankah sebenarnya segala perkara itu datang dari sang pencipta, maka untuk menyelesaikan perkara tersebut kita harus memita kepada sang pencipta pula.
Semangat guyss , tugas yang menumpuk menandakan bahwa dirimu sedang diuji dalam manajemen waktu.

Selasa, 07 Oktober 2014

KESETARAAN GENDER





KESETARAAN GENDER

Apaan nih kesetaraan gender?
Kesetaraan Gender adalah  persamaan kedudukan laki-laki dan perempuan dalam berbagai hal. Kesetaraan gender bukanlah hal yang asing ditelinga kita , bahkan saat ini pun telah diajukan draf mengenai RUU KKG (Rancangan Undang-Undang Kesetaraan dan Keadilan Gender). Secara sekilas mungkin dengan adanya kesetaraan gender dapat memperbaiki martabat wanita dan agar wanita tidak diremehkan dalam berbagai hal. Namun sebenarnya adanya kesetaraan gender disini adalah membuat bagaimana caranya agar semua perempuan dapat masuk ke sektor public,politik, dan lainnya. Serta membuat kedudukan perempuan dan laki-laki di dalam berbagai sector tersebut menjadi imbang (50%-50%).
Lantas apa masalahnya jika kedudukan laki-laki dan perempuan setara?
Coba kita lihat, menurut laporan dari DEPAG laju perceraian saat ini 60% adalah inisiatif dari perempuan. Padahal dampak perceraian sangat tidak baik terhadap pertumbuhan anak. Banyak remaja saat ini sering berkelahi, melakukan pergaulan bebas, dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang rata-rata dari keluarga yang broken home dan mereka merasakan kurangnya kasih sayang di dalam keluargannya terutama ibu. Sebagai seorang perempuan ( ibu) memiliki hak serta tanggung jawab untuk mendidik dan membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang sehingga kelak anaknya dapat menjadi penerus bangsa yang berkualitas. Hal itu lah yang menjadi kewajiban utama seorang perempuan bukan  malah berambisi untuk menyetarakan diri dan mengisi semua posisi yang ada di seluruh aspek kehidupan. RUU KKG tersebut secara tidak langsung telah mengajak perempuan untuk keluar rumah dan bekerja sampai lupa akan kewajibanya terhadap keluarga, bahkan menduduki posisi-posisi sebagai pemimpin kaum lelaki dan perempuan agar terlihat mulia, dibandingkan dengan mengurus keluarga dan mendidik anaknya.
Lantas , masihkan inginkah peremuan menyetarakan diri ? ayo baca ini:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (An-Nisa`: 34)

Penjelasan Ayat
Al-Allamah As-Sa’di t berkata:
“(Allah) Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa kaum lelaki itu pemimpin atas kaum wanita, yaitu menjadi penegak atas mereka dalam memerintahkan mereka untuk melaksanakan hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar memelihara kewajiban-kewajiban dan mencegah mereka dari berbagai kerusakan. Maka kaum lelaki wajib memerintahkan hal tersebut kepada kaum wanita dan menjadi penegak atas mereka. Juga dalam hal memberi nafkah, pakaian, dan tempat tinggal kepada mereka.
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan sebab yang mengharuskan kaum lelaki mengurusi para wanita. Dia berfirman “dengan apa yang telah Allah utamakan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan dengan apa yang mereka beri nafkah dari harta-harta mereka”, yaitu dengan sebab keutamaan kaum lelaki atas kaum wanita serta diberikannya kelebihan atas mereka.
Diutamakannya kaum lelaki di atas kaum wanita dari berbagai sisi: dari sisi memegang kepemimpinan dalam negara hanya dikhususkan bagi kaum lelaki; kenabian, kerasulan; dikhususkannya mereka dalam sekian banyak dari perkara ibadah seperti berjihad, melaksanakan (shalat) hari raya, dan Jum’at. Juga dari sisi yang Allah Subhanahu wa Ta’ala khususkan kepada mereka berupa akal, ketenangan, kesabaran, kekuatan yang mana para wanita tidak memiliki yang semisal itu. Demikian pula mereka dikhususkan dalam memberi nafkah kepada istri-istri mereka. Bahkan kebanyakan pemberian nafkah tersebut khusus menjadi tanggung jawab kaum laki-laki. Inilah yang membedakan mereka dari kaum wanita. Dan mungkin ini rahasia dari firman-Nya “dengan apa yang mereka memberi nafkah …” dan obyeknya tidak disebutkan, untuk menunjukkan keumuman nafkah.
Dari semua ini, diketahuilah bahwa seorang laki-laki berkedudukan seperti pemimpin, tuan di hadapan istrinya. Dan istri di hadapan suami bagaikan tawanan dan pelayannya. Maka tugas seorang lelaki adalah menegakkan tanggung jawab pemeliharaan yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepadanya. Sedangkan tugas wanita adalah taat kepada Rabb-nya kemudian taat kepada suaminya.
Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wanita-wanita yang shalihah dan yang tunduk”, yaitu taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, “memelihara diri di saat suaminya tidak ada”, yaitu senantiasa taat kepada suaminya walaupun suami tidak ada di sisinya, memelihara suaminya dengan menjaga diri dan hartanya. Hal itu merupakan bentuk pemeliharaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap mereka. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala-lah yang memberi taufiq kepada mereka (untuk melakukannya), bukan dari jiwa mereka sendiri. Sebab jiwa tersebut selalu memerintahkan kepada keburukan. Namun siapa yang bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kecukupan padanya dengan apa yang dia butuhkan dari perkara agama dan dunianya.” (Tafsir Taisir Al-Karim Ar-Rahman).
Jadi, kewajiban perempuan adalah taat kepada suaminya dengan menjaga diri dan hartanya bukannya malah berambisi untuk menyetarakan diri dengan kaum laki-laki di seluruh aspek kehidupan dan bahkan menjadi pemimpin kaum laki-laki, kan sudah jelas bahwa laki-laki lah yang menjadi pemimpin perempuan. Jadi, jangan di bolak-balik. Dan satu lagi untuk kita-kita kaum perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi. Untuk apa Perempuan sekolah tinggi-tinggi kalau lebih mementingkan pekerjaaan dan anak kita kelak diasuh oleh pengasuh yang pendidikannya di bawah kita. Tidak rela kan…? Harusnya dengan pendidikan kita yang lebih  tinggi, ilmu yang telah  kita didapatkan itu dapat ditransfer langsung ke anak kita kelak.


By: ika A. Rahma F.