Jumat, 22 November 2013

Karya





AKULAH BIDADARINYA

Direlung hati yang dalam tersimpan secercah harapan.
Harapan untuk dapat menjalankan Ibadah bersamanya.
Ibadah yang dilandasi dengan rasa saling mengasihi, saling mengingatkan kepada sang pencipta, dan saling menegur ketika ada salah.
Mungkin kini belum saatnya untuk bersama,
Alangkah baiknya saat ini ku berusaha untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Karena aku ingin mempersembahkan kesejatian cintaku untuk sang calon imamku.
Hingga tiba saatnya kelak ketika Allah sudah menakdirkanku untuk dapat bersamanya.
Serta ijab qobul terucap dari mulutnya yang dilandasi oleh keyakinan hati bahwa aku ini lah bidadarinya yang akan menemani di kehidupannya.
Akulah bidadarinya yang akan selalu dicintainya.
Akulah bidadarinya yang akan menjadi makmum dalam sholatnya dan mengamini doa yang dipanjatkan kepada sang pencipta.
Akulah bidadarinya yang senantiasa mendengarkan Lantunan ayat-ayat suci yang dibacakanya dengan tartil dan nyaring.
Akulah bidadarinya yang akan menemaninya bersama untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta di penghujung sepertiga malam dan tak lupa didalam sujudku kuselipkan doa agar dan aku dan dirinya selalu dirahmati oleh Allah.
Akulah bidadarinya yang akan ditegur secara halus ketika aku salah dan senantiasa menasehatiku dengan suara yang terdengar bijaksana dan dengan bibir tersenyum.
Akulah bidadarinya yang akan menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk berjihad mencari nafkah.
 Akulah bidadarinya yang akan belajar memasak makanan kesukaanya setiap hari.
Akulah bidadarinya yang akan mencium punggung tangannya dan tersenyum untuk menyambutnya setiap hari selepas dia pulang dari berjihad mencari nafkah untuk keluarga kami.
Akulah bidadarinya yang akan menjadi penawar hatinya dan menghiburnya ketika ia sedang bersedih.
Akulah bidadarinya yang akan melahirkan mujahid-mujahidah yang takwa dan takut dengan Robbnya,yang akan mencintai rasullnya, yang bangga dan mau berjuang untuk agamanya, serta patuh kepada kedua orangtuannya.
Akulah bidadarinya yang akan menjadi madrasah pertama untuk anak-anak kami kelak.
Akulah bidadarinya yang akan senantiasa menemani hari-harinya hingga kelak salah satu diantara kami kembali untuk memenuhi panggilan sang pencipta.
Dan aku berharap aku juga yang akan menjadi bidadari syurganya kelak.
Kini dalam sujud diamku di sepertiga penghujung malam, tak lupa untuk kuselipkan doa untuknya.
Doa untuk calon imamku .
Semoga Allah selalu mengasihi dan menjaganya.
serta memantapkan hatinya untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada sang ilahi, hingga kelak dia menemukan bidadarinya. Dan menuntun bidadarinya untuk mendekatkan diri kepada sang ilahi untuk bersama-sama menggapai syurgaNYA.
Namun siapakah dia hanya ALLAH yang mengetahuinya.
I.A.Rahma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar